Apa sih Farmasi itu?
Farmasi adalah suatu bidang ilmu
yang menitikberatkan pada sediaan-sediaan Farmasi. Tapi jangan mengira sediaan
farmasi disini adalah macam-macam pil, kapsul, sirup dan sebagainya yang ada di
apotek. Karena menurut UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan, sediaan farmasi
adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan KOSMETIKA. Kenapa saya menulis
kosmetika dengan huruf capital? Karena sebagai pemberitahuan bahwa kosmetik
yang banya digunakan di dunia ini adalah salah satu bidang keahlian Farmasi.
Pengertian obat disini juga bukan
sesuatu yang hanya menyembuhkan kita dari penyakit. Tetapi juga semua bahan dan
paduan bahan, termasuk produk biologi, yang mempengaruhi tubuh kita (UU no 36
tahun 2009). Jadi jangan salah paham jika anak Farmasi bisa membuat shampoo,
sabun dan lotion anti UV karena memang zat-zat itu sangat mempengaruhi tubuh
kita dan pemerintah mensahkan hal itu dalam sebuah undang-undang. Jangan salah
paham juga jika anak Farmasi bisa bawa pulang narkotika seandainya itu adalah
bahan untuk membuat obat.
Saya punya pengalaman membuat obat
yang sebenarnya obat oral (digunakan melalui mulut) tetapi tidak boleh diminum
karena sangat beracun dan cara penggunaannya adalah dengan dijilat. Kalau saya
sih punya evil side, gimana kalau orang yang kita benci kita kasih minum itu?
:p
Nah, jadi kesimpulannya adalah
Farmasi adalah program studi yang mempelajari semua bahan kimia yang
mempengaruhi tubuh. Disini terlihat perbedaan antara jurusan Kimia dan Farmasi.
Kimia mempelajari bahan kimia secara umum dan Farmasi mempelajari bahan kimia
yang mempengaruhi manusia.
AH! Farmasi nggak penting!
Kata siapa Farmasi itu tidak
penting? Itu penting karena kalau Anda mengatakan itu di depan anak Farmasi
pasti Anda akan digebuki. Iya kan?
Sebenarnya bukan begitu, Farmasi itu
lebih dari penting. Hal ini dikarenakan kita sebagai manusia tidak bisa
mengelak dari takdir kita yang akan terus menggunakan bahan kimia untuk hidup
yang lebih baik. Dan disinilah Farmasi sangat berperan. Seandainya ilmu Farmasi
tidak ada, mungkin kalian sudah meminum Paracetamol hingga overdosis, mungkin
kalian juga harus makan kulit pohon willow kalau sakit kepala (FYI, Aspirin pertama
ditemukan di kulit pohon willow), mungkin kalian juga tidak bisa minum susu
L-Men dan dikejar-kejar oleh para wanita, mungkin kalian juga tidak bisa mandi
dan bersabun hingga terlihat cantik-cantik. Karena semua itu adalah bahan-bahan
yang berada di bawah komando ilmu Farmasi.
Banyak permasalahan dunia yang
berkaitan dengan Farmasi, mulai dari penyakit AIDS, flu burung, bidang industry
yang terus mencari cara mudah dan murah memproduksi obat. Kalian pasti sudah
familiar dengan istilah obat herbal, obat yang menjadi solusi saat obat-obat
buatan pabrik tidak mampu mengatasi penyakit. Obat herbal juga secara intensif
sedang diteliti oleh berbagai Negara. Dan lihat Negara kita, begitu banyak
tanaman-tanaman aneh yang belum diteliti khasiatnya bagi tubuh. Proyek
penelitiannya, untuk informasi, dapat bernilai milyaran rupiah. Itu adalah
bagian bagi anak Farmasi, terutama Farmasi di Indonesia.
Jadi, buang jauh-jauh kata”nggak”
dari “Farmasi nggak penting” :)
Terus habis kuliah kemana? Nikah?
Ya itu sih terserah kamu :p
Yang jelas setelah kuliah ini ada
dua pilihan, melanjutkan S2 atau bekerja. Jika ingin melanjutkan S2, banyak
universitas di Indonesia yang sudah menyediakan program S2 untuk farmasi.
Sedangkan jika kalian memilih bekerja, akan ada banyak lapangan kerja yang bisa
kamu tempati. Mungkin penjelasan ini bisa sekaligus menerangkan perbedaan
farmasi klinis dan industri
Ini bedanya farmasi klinis &
industri:
Farmasi klinis lebih fokus pada praktek klinik farmasis di RS & apotek,,, ttg Pharmacy-Care, konseling pasien, dsb yg terkait dengan konsultasi-edukasi-informasi penggunaan obat kpd pasien. Mata kuliahnya meliputi farmakologi, farmakokinetika, farmakoterapi, etc.
Nantinya, seorang farmasis klinis dpt bekerja di RS, Puskesmas dan apotek,,, menjadi rekan sejawat dokter dalam pengambilan keputusan pemilihan obat pasien dgn komposisi & dosis yg rasional.
Farmasi klinis lebih fokus pada praktek klinik farmasis di RS & apotek,,, ttg Pharmacy-Care, konseling pasien, dsb yg terkait dengan konsultasi-edukasi-informasi penggunaan obat kpd pasien. Mata kuliahnya meliputi farmakologi, farmakokinetika, farmakoterapi, etc.
Nantinya, seorang farmasis klinis dpt bekerja di RS, Puskesmas dan apotek,,, menjadi rekan sejawat dokter dalam pengambilan keputusan pemilihan obat pasien dgn komposisi & dosis yg rasional.
Farmasis klinik jg dpt bekerja di
pabrik farmasi, bag Medical Representative –> menginformasikan produk kpd
dokter. Atau di bgn CRA (Clinical research Associate) : bersama dokter memantau
uji klinik fase IV pada obat2 paten baru.
Sedangkan Farmasi Industri
menitikberatkan pada teknologi kefarmasian, sediaan farmasi, analisa obat,
pemastian mutu obat dsb. Mata kuliahnya ttg Tenologi pelepasan &
penghantaran obat, sediaan farmasi, eksipien farmasi, analisis-fisiko-kimia,
sintesis obat (kimiawi maupun bioteknologi), regulasi, dsb. Seorang farmasis
industri dpt bekerja di pabrik farmasi, kosmetik, raw material, maupun
food-beverage. Di bagian R&D, QA, QC, Produksi, PL, regulatory.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar