Rabu, 09 Juli 2014

I'm a PHARMACIST :D


Apa sih Farmasi itu?

Farmasi adalah suatu bidang ilmu yang menitikberatkan pada sediaan-sediaan Farmasi. Tapi jangan mengira sediaan farmasi disini adalah macam-macam pil, kapsul, sirup dan sebagainya yang ada di apotek. Karena menurut UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan KOSMETIKA. Kenapa saya menulis kosmetika dengan huruf capital? Karena sebagai pemberitahuan bahwa kosmetik yang banya digunakan di dunia ini adalah salah satu bidang keahlian Farmasi.

Pengertian obat disini juga bukan sesuatu yang hanya menyembuhkan kita dari penyakit. Tetapi juga semua bahan dan paduan bahan, termasuk produk biologi, yang mempengaruhi tubuh kita (UU no 36 tahun 2009). Jadi jangan salah paham jika anak Farmasi bisa membuat shampoo, sabun dan lotion anti UV karena memang zat-zat itu sangat mempengaruhi tubuh kita dan pemerintah mensahkan hal itu dalam sebuah undang-undang. Jangan salah paham juga jika anak Farmasi bisa bawa pulang narkotika seandainya itu adalah bahan untuk membuat obat.

Saya punya pengalaman membuat obat yang sebenarnya obat oral (digunakan melalui mulut) tetapi tidak boleh diminum karena sangat beracun dan cara penggunaannya adalah dengan dijilat. Kalau saya sih punya evil side, gimana kalau orang yang kita benci kita kasih minum itu? :p

Nah, jadi kesimpulannya adalah Farmasi adalah program studi yang mempelajari semua bahan kimia yang mempengaruhi tubuh. Disini terlihat perbedaan antara jurusan Kimia dan Farmasi. Kimia mempelajari bahan kimia secara umum dan Farmasi mempelajari bahan kimia yang mempengaruhi manusia.

AH! Farmasi nggak penting!

Kata siapa Farmasi itu tidak penting? Itu penting karena kalau Anda mengatakan itu di depan anak Farmasi pasti Anda akan digebuki. Iya kan?

Sebenarnya bukan begitu, Farmasi itu lebih dari penting. Hal ini dikarenakan kita sebagai manusia tidak bisa mengelak dari takdir kita yang akan terus menggunakan bahan kimia untuk hidup yang lebih baik. Dan disinilah Farmasi sangat berperan. Seandainya ilmu Farmasi tidak ada, mungkin kalian sudah meminum Paracetamol hingga overdosis, mungkin kalian juga harus makan kulit pohon willow kalau sakit kepala (FYI, Aspirin pertama ditemukan di kulit pohon willow), mungkin kalian juga tidak bisa minum susu L-Men dan dikejar-kejar oleh para wanita, mungkin kalian juga tidak bisa mandi dan bersabun hingga terlihat cantik-cantik. Karena semua itu adalah bahan-bahan yang berada di bawah komando ilmu Farmasi.

Banyak permasalahan dunia yang berkaitan dengan Farmasi, mulai dari penyakit AIDS, flu burung, bidang industry yang terus mencari cara mudah dan murah memproduksi obat. Kalian pasti sudah familiar dengan istilah obat herbal, obat yang menjadi solusi saat obat-obat buatan pabrik tidak mampu mengatasi penyakit. Obat herbal juga secara intensif sedang diteliti oleh berbagai Negara. Dan lihat Negara kita, begitu banyak tanaman-tanaman aneh yang belum diteliti khasiatnya bagi tubuh. Proyek penelitiannya, untuk informasi, dapat bernilai milyaran rupiah. Itu adalah bagian bagi anak Farmasi, terutama Farmasi di Indonesia.

Jadi, buang jauh-jauh kata”nggak” dari “Farmasi nggak penting”  :)

Terus habis kuliah kemana? Nikah?

Ya itu sih terserah kamu :p
Yang jelas setelah kuliah ini ada dua pilihan, melanjutkan S2 atau bekerja. Jika ingin melanjutkan S2, banyak universitas di Indonesia yang sudah menyediakan program S2 untuk farmasi. Sedangkan jika kalian memilih bekerja, akan ada banyak lapangan kerja yang bisa kamu tempati. Mungkin penjelasan ini bisa sekaligus menerangkan perbedaan farmasi klinis dan industri
Ini bedanya farmasi klinis & industri:
Farmasi klinis lebih fokus pada praktek klinik farmasis di RS & apotek,,, ttg Pharmacy-Care, konseling pasien, dsb yg terkait dengan konsultasi-edukasi-informasi penggunaan obat kpd pasien. Mata kuliahnya meliputi farmakologi, farmakokinetika, farmakoterapi, etc.
Nantinya, seorang farmasis klinis dpt bekerja di RS, Puskesmas dan apotek,,, menjadi rekan sejawat dokter dalam pengambilan keputusan pemilihan obat pasien dgn komposisi & dosis yg rasional.
Farmasis klinik jg dpt bekerja di pabrik farmasi, bag Medical Representative –> menginformasikan produk kpd dokter. Atau di bgn CRA (Clinical research Associate) : bersama dokter memantau uji klinik fase IV pada obat2 paten baru.
Sedangkan Farmasi Industri menitikberatkan pada teknologi kefarmasian, sediaan farmasi, analisa obat, pemastian mutu obat dsb. Mata kuliahnya ttg Tenologi pelepasan & penghantaran obat, sediaan farmasi, eksipien farmasi, analisis-fisiko-kimia, sintesis obat (kimiawi maupun bioteknologi), regulasi, dsb. Seorang farmasis industri dpt bekerja di pabrik farmasi, kosmetik, raw material, maupun food-beverage. Di bagian R&D, QA, QC, Produksi, PL, regulatory.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar